Unilever, World Food Programme (WFP)
Kerjasama Perangi Kelaparan pada Anak-Anak
25/04/2007 : Bertajuk ”Together for Child Vitality” kerjasama ini bertujuan meningkatkan nutrisi dan kesehatan anak-anak pra sejahtera di dunia
Kelaparan dan kurang gizi ternyata merupakan ancaman nomor satu bagi kelangsungan hidup anak-anak di seluruh dunia, melebihi dari AIDS, malaria dan TBC bila digabungkan menjadi satu. Data dari FAO tahun 2006 mengungkapkan, sekitar 854 juta orang di dunia menderita kelaparan kronis – 820 juta diantaranya di negara berkembang. Dari jumlah tersebut, 350 sampai 450 juta atau lebih dari 50% di antaranya adalah anak-anak, dan 13 juta di antaranya ada di Indonesia.
Fakta yang memprihatinkan tersebut menggerakkan Unilever untuk menjalin kerjasama secara global dengan WFP (World Food Programme) yang bertujuan untuk meningkatkan nutrisi dan kesehatan anak usia sekolah di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia, kerjasama tersebut diumumkan hari ini (25/4) di Jakarta oleh Josef Bataona, Direktur Human Resources dan Corporate Relations PT Unilever Indonesia Tbk. dan Bradley Bussetto, Deputy Chief Director WFP Indonesia, serta disaksikan oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Prof. Dr. Meutia Hatta Swasono, yang sangat peduli terhadap kesejahteraan anak di Indonesia.
”Unilever percaya, setiap anak di dunia berhak untuk mengawali hidupnya dengan baik, termasuk dalam hal kecukupan gizi dan hygiene, sehingga semua potensi fisik dan mentalnya dapat diwujudkan secara optimal,” kata Josef Bataona. “Di lain pihak, masalah kelaparan dan kurang gizi menyebabkan banyak anak di dunia, termasuk Indonesia, tidak mendapat kesempatan memperoleh kehidupan dan masa depan yang baik. Untuk mengatasi masalah ini, perlu ada kerjasama antara pemerintah, sektor swasta dan sektor sipil. Kemitraan Unilever dan WFP yang akan berlangsung selama 3 tahun ini menggabungkan kekuatan WFP yang sudah berpengalaman lebih dari 40 tahun dalam memberikan bantuan gizi bagi masyarakat prasejahtera di dunia khususnya kaum ibu dan anak-anak, dengan keahlian Unilever di bidang nutrisi dan kesehatan, pengembangan produk, pemasaran serta kekuatan distribusi yang menjangkau masyarakat berpenghasilan rendah di berbagai belahan dunia.”
Untuk tahun 2007, papar Josef, Unilever secara global akan menyumbangkan dana sebesar € 2 juta untuk program bantuan gizi WFP bagi anak usia sekolah di berbagai belahan dunia. Untuk awalnya, negara yang akan memperoleh bantuan adalah Kenya, Indonesia, Ghana dan Colombia.
”Kerjasama ini merupakan salah satu wujud nyata dari misi Unilever yakni menambahkan vitalitas ke dalam kehidupan masyarakat.”
Mohamed Saleheen, Representative & Country Director WFP Indonesia mengatakan, ”WFP merupakan organisasi kemanusiaan terbesar di dunia. Selama lebih dari 4 dekade, WFP telah menjadi penyedia makanan tambahan terbesar bagi anak-anak sekolah pra sejahtera. Selain membantu mencukupi gizi anak, program makanan tambahan ini juga berupaya untuk menarik anak agar mau datang ke sekolah dan menerima pendidikan. Pemberian nutrisi tambahan ini membantu mereka untuk dapat lebih berkonsentrasi dan meningkatkan prestasinya di sekolah, hal ini untuk membantu kemampuan mengasah otak mereka dan mencegah mereka dari gejala penyakit yang serius.” Pada tahun 2005, WFP memberi makanan tambahan kepada 22 juta anak sekolah pra sejahtera di 74 negara. Di Indonesia, WFP membantu lebih dari 1,5 juta anak sekolah dengan mendapat tambahan gizi dan layanan pusat kesehatan yang mencakup wilayah Aceh, DKI Jakarta, Jawa Timur, Makassar, NTT dan NTB. Kerjasama dengan Unilever merupakan hal yang sangat luar biasa karena memungkinkan kami untuk menjangkau semakin banyak anak lagi di daerah-daerah yang paling membutuhkan. Kami sangat berterima kasih kepada Unilever”, kata Mohamed Saleheen.
Kerjasama ini, tandas Mohamed Saleheen, mendukung tercapainya butir-butir dalam Millennium Development Goals yang dicanangkan PBB, dimana Indonesia sangat menaruh perhatian, khususnya pada butir pertama yakni ’menghapus kemiskinan dan kelaparan yang parah’ (’eradicate extreme poverty and hunger’), serta butir kedua yakni ’mewujudkan pendidikan dasar bagi semua’ (‘achieve universal primary education’).
Dalam kemitraan ini, Unilever dan WFP akan bekerjasama meningkatkan vitalitas dalam kehidupan anak di seluruh dunia yang berfokus pada 3 program, yakni:
1. Program cause-related marketing: Unilever melalui produk margarinnya – di Indonesia Blue Band – akan mengadakan kegiatan aktivasi marketing untuk meningkatkan perhatian masyarakat terhadap masalah kelaparan serta mengumpulkan dana lebih banyak lagi untuk WFP.
2. Program nutrisi makanan tambahan untuk anak sekolah (school feeding program): Unilever membantu mengembangkan lagi program yang sudah dijalankan oleh WFP ini dengan menyumbangkan produk pangan dengan tambahan gizi serta bersama WFP melaksanakan kampanye edukasi tentang gizi, kebersihan dan kesehatan di sekolah-sekolah.
3. Program partisipasi karyawan: Unilever akan mensosialisasikan kemitraan ini secara internal kepada para karyawan dan mendorong mereka untuk terlibat secara aktif. Salah satu kegiatan dimana karyawan akan ambil bagian adalah program “Fight Hunger: Walk the World” yang di Jakarta akan diadakan pada tanggal 13 Mei 2007.
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia, Prof. Dr. Meutia Hatta Swasono, mengatakan “Kami sangat berterima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada PT Unilever atas gagasan diadakannya kegiatan ini, karena masalah kekurangan gizi pada anak dan ibu hamil di Indonesia ini sangat penting dan kompleks, sehingga untuk mengatasinya harus dilakukan secara komprehensif, bersinergi, dan berkesinambungan.
Oleh karena itu upaya perbaikan gizi bagi anak dan ibu hamil harus terintegrasi dengan pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia), secara umum dan menjadi tangung jawab semua pihak, sistem kewaspadaan gizi perlu dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan untuk memantau status gizi kelompok rentan agar tindakan-tindakan yang cepat dan tepat dapat dilakukan. Selain itu, perlu adanya keterlibatan dan partisipasi masyarakat untuk saling bersama-sama dengan stakeholder memberikan edukasi tentang gizi khususnya bagi keluarga pra sejahtera.”
“Kami menyambut gembira dengan adanya gagasan kerjasama dalam bidang pemberian nutrisi tambahan untuk anak dan ibu hamil di wilayah pra sejahtera, karena hal ini akan bermanfaat bagi kualitas generasi Indonesia di masa yang akan datang. Semoga apa yang sudah dilakukan hari ini oleh Unilever dan WFP, dapat diikuti oleh perusahaan lain,” tambah Ibu Meutia.
“Kami berharap, kemitraan Unilever dengan WFP ini akan menginspirasi para karyawan Unilever, yang jumlahnya hampir 200,000 orang di seluruh dunia dimana 3,300 diantaranya karyawan Unilever Indonesia, untuk menyadari bahwa merekapun dapat memiliki andil dalam membantu memerangi kelaparan, memperbaiki kesehatan anak serta menyelamatkan masa depan mereka. Baik Unilever maupun WFP masing-masing memiliki kekuatan sendiri yang, bila digabungkan, akan membentuk daya luar biasa untuk menjadikan hidup jutaan anak lebih berkualitas dan bervitalitas,” tutup Josef.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar